Seminar, Workshop Prokami Muda

SEMINAR, WORKSHOP DAN MUSYAWARAH BESAR PROKAMI MUDA "Talents Mapping dan CAREER Planning" 


Setiap individu terlahir secara "UNIK" dengan segudang potensi diri yang Allah swt berikan untuk dirinya untuk dimaksimalkan fungsi dan perannya dalam kehidupan baik untuk kebermanfaatan di Dunia maupun di akhirat, _Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya (Syakilah) masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya (QS. Al Isra:84)

Otak(fikri ah) , otot(jasmani) dan hati (qalbu) dan kelamin adalah fitrah build-up, yg sudah terpasang menyatu sejak setiap diri diciptakan. Sedangkan bakat berupa Ideation, Analyst, Caretaker, Emphaty, intellection, command, Evaluator dan berbagai tema bakat lainnya serta rasa malu, syahwat dan iman adalah fitrah build-in, yg sudah tertanam benihnya dalam fitrah build-up. 



Prokami dalam salah satu tujuan pelaksanaan program kerjanya adalah bagaimana seluruh anggota siap untuk berperan dalam segala bidang pekerjaan tidak hanya di sektor Publik, private,  tetapi juga di sektor yg lain sesuai dengan Minat dan bakatnya, dimana Prokami muda harus siap menghadapi tantangan perubahan zaman di era disruptif saat ini, kegiatan yg bertemakan "Talents Mapping dan Career Planning" yg diselenggarakan pada hari ahad 01 Des 2019 ini, merupakan program unggulan bidang Prokami muda Kalimantan Selatan dalam menyiapkan anggota Prokami agar siap dan mampu memberi manfaat yg lebih besar untuk bangsa dan negara nanti. Peserta kegiatan sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan yg dikemas dalam bentuk workshop selam 3,5 jam ini. Bersama Bapak Hendera salah seorang praktisi TALENTS Mapping dari Banjarmasin yg juga sebagai Kepala Bidang Prokami Muda Wilayah Kal-sel memandu acara dengan menarik dengan game-game bermanfaat, juga diajak peserta untuk menemukan kekuatan produktif dirinya menggunakan  Tools asesement St30. Serta dibekali dengan Tools untuk persiapan karir. 

Harus kita pahami bersama di berbagai perusahaan dan organisasi saat ini lebih banyak mengembangkan karyawannya melalui deficit Approach, yaitu mencari kelemahan seseorang dan kemudian berusaha memperbaiki kelemahannya agar menjadi kompeten, sehingga diharapkan agar  yg bersangkutan dapat memberikan kinerja yg diharapkan. Dalam beberapa hal pendekatan dengan cara ini cukup baik akan tetapi dalam banyak hal tidak tepat dan ini dirasakan oleh banyak pihak sama sekali tidak berdampak terhadap peningkatan kinerja perusahaan atau organisasi. 

Talents Mapping merupakan cara asesement atau menilai dan menggali bakat (karakteristik produktif) dan potensi kekuatan kita dengan tampilan yg sangat lengkap, mudah dipahami dan sangat menarik untuk dipelajari. Cara ini bisa mengidentifikasi potensi kekuatan individu yg mencakup pengukuran dan pernyataan kekuatan diri. 

Berdasarkan penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN) tahun 2017, diketahui sebanyak 87% mahasiswa Indonesia mengakui bahwa jurusan yg diambil tidak sesuai dengan minatnya. Dan 71.1% pekerja memiliki profesi yg tidak sesuai dengan pendidikannya (Republika, 2019).

Tentang pentingnya penjurusan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Tuhfatul Maudud mengatakan:

ومما ينبغي أن يعتمد حال الصبي, وما هو مستعد له من الأعمال, ومهيأ له منها, فيعلم أنه مخلوق له, فلا يحمله على غيره ما كان مأذونا فيه شرعا.

“Perkara yang sudah sepatutnya diperhatikan oleh orang tua adalah keadaan si anak, bakat apa yang dia miliki, potensi apa yang terpendam pada dirinya. Maka orang tua hendaknya mengetahui bahwa untuk bidang itulah anaknya diciptakan. Maka orang tua hendaknya tidak memalingkan si anak dari bakatnya selama diperbolehkan oleh syari’at.”

 Tentang pemetaan potensi terkait dengan penjurusan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

فإذا رآه حسن الفهم, صحيح الإدراك, جيد الحفظ, واعياً- فهذه علامات قبوله, وتهيئه للعلم, لينقشه في لوح قلبه ما دام خالياً, 

“Apabila orang tua melihat bahwa anaknya bagus pemahamannya, bisa mengerti dengan baik, hafalannya pun bagus, dan cerdas, maka ini menunjukkan tanda penerimaan dan kesiapan dia untuk belajar, untuk mengukir ilmu di dalam hatinya yang masih polos”.

Orangtua hendaknya merenungkan pesan Ibnul Qayyim:

فإنه إن حمله على غير ما هو مستعد له- لم يفلح فيه, وفاته ما هو مهيأ له, 
 
“Apabila anak dipaksa untuk menyukai suatu bidang yang bukan bakatnya, maka dia tidak akan berhasil di bidang itu, dan luputlah darinya apa yang sebenarnya merupakan potensi dirinya“

Komentar

Postingan Populer